1 April 2012

Tiga Serangkaian Bom Meledak di Thailand Tewaskan 9 Orang


Serangkaian ledakan bom yang berselang beberapa menit menewaskan sembilan orang dan melukai lebih dari 100 orang, Sabtu (31/03/2012) di Thailand wilayah selatan Yala, menurut pejabat militer.Ledakan menghantam pusat kota Yala sekitar tengah hari ketika orang-orang keluar untuk berbelanja. Sejumlah rumah toko dekat lokasi ledakan terbakar dan banyak mobil dan motor yang terparkir rusak oleh ledakan hebat, lapor AFP.

Para pejabat, Sabtu (31/03/2012) mengatakan bahwa serangan hari Sabtu itu melibatkan dua bom mobil dan satu bom yang tersembunyi di sepeda motor.

"Ada tiga bom yang meledak, yang pertama dan kedua adalah sebuah bom mobil dan bom ketiga disembunyikan di sepeda motor," kata Kolonel Pramote Promin, seorang juru bicara militer mengatakan kepada kantor berita AFP, Sabtu.

Dethrat Simsiri, gubernur wilayah itu, mengatakan tiga ledakan terjadi dalam radius 100 meter selama 10 menit di distrik komersial kota Yala. Media Thailand melaporkan bahwa ketiga ledakan adalah bom kendaraan.

Beberapa rumah toko di dekat lokasi ledakan terbakar dan banyak mobil dan sepeda motor yang tengah diparkir rusak akibat ledakan kuat.

"Sembilan orang tewas hingga saat ini sementara 112 orang luka-luka dibawa ke rumah sakit," kata seorang perawat di unit gawat darurat di rumah sakit provinsi Yala kepada AFP.

Kementerian Kesehatan Umum mengatakan, 10 orang dalam keadaan kritis dengan luka bakar parah.

Kolonel Pramote Promin, juru bicara angkatan darat wilayah selatan, sebelumnya memberitahukan sebanyak tujuh orang tewas dan lebih dari 70 orang luka-luka.
Wilayah Thailand selatan yang berbatasan jauh dengan wilayah Malaysia telah mengalami ketidakstabilan politik sejak 2004.

Krisis di Thailand Selatan telah menewaskan ribuan orang, kebanyakan dari kalangan umat Islam, akibat dengan serangan-serangan bom atau senjata militer hampir setiap hari.

Pada 2011, tentara Thailand telah menempatkan sebanyak 60.000 pasukan di wilayah tersebut untuk mengatasi pemberontakan.

Para pejuang mengatakan, mereka berperang melawan sejarah panjang diskriminasi yang dirasakan terhadap Muslim etnis Melayu oleh pemerintah di negara yang beragama mayoritas Buddha itu.

Salah satu insiden di kawasan paling mematikan terjadi pada 25 Oktober 2004, ketika tujuh orang muslim ditembak mati saat pasukan keamanan membubarkan aksi protes di kota Tak Bai dan 78 orang lainnya tewas bukan karena ditembak.
[muslimdaily]
*keterangan gambar: puing ledakan bom [sumber: Aljazeera/Reuters]




No comments:

Post a Comment